PELUANG BISNIS SATE KELINCI DI SURABAYA



Kelinci merupakan binatang yang banyak dipelihara dan digemari orang, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Binatang pemakan wortel ini banyak sekali jenisnya. Begitu pula warna bulunya. Ada putih, coklat, hitam, abu-abu dan masih banyak lagi. Dengan bertumpu pada kedua kaki belakangnya, binatang ini mampu melompat dengan cepat untuk menghindari bahaya.

Menangkap Peluang Mengejar Rezeki
Di daerah seperti Malang, Magetan dll sudah banyak bermunculan warung-warung yang menjual sate kelinci. Mengapa ? di Surabaya masih jarang orang berjualan sate kelinci ? Padahal peluang usaha ini benar-benar menjanjikan.

Ada beberapa tempat di Surabaya yang sudah mulai ada sate kelinci antara lain :
• Jl. Kali Kepiting
• Jl. Darmo Indah
• Jl. Jetis Kulon

Kelinci Dengan Berbagai Manfaat
Daging kelinci dapat menjadi makanan alternatif yang relatif mudah diperoleh. Daging itu mampu menurunkan risiko kolesterol dan penyakit jantung . Sayangnya, daging kelinci belum populer. "Padahal, mutu gizinya lebih bagus dibanding daging lainnya," kata Dr Yono C Raharjo dari Balai Penelitian Ternak Ciawi, Bogor, dalam Seminar Nasional bertema prospek ternak kelinci untuk meningkatkan gizi masyarakat, akhir pekan lalu.

Salah satu cara mengenalkan daging kelinci kepada masyarakat adalah dengan mengolah daging kelinci ke dalam beberapa jenis masakan seperti sate kelinci, sosis, dendeng, dan bakso. "Semakin cepat dimasak, kandungan gizi kelinci makin sedikit berkurang. Daging kelinci yang paling baik dimasak adalah daging kelinci muda karena lebih cepat matang," papar Kusmajadi

Menurutnya, daging kelinci berbeda dengan daging ternak ruminansia. Daging kelinci berserat halus dan warna sedikit pucat, sehingga dapat dikelompokkan dalam golongan daging berwarna putih seperti halnya daging ayam. Daging putih kadar lemaknya rendah dan glikogen tinggi.

"Rendahnya kandungan kolesterol dan natrium membuat daging kelinci sangat dianjurkan sebagai makanan untuk pasien penyakit jantung, usia lanjut, dan mereka yang bermasalah dengan kelebihan berat badan. "Keuntungan lainnya, tulang pada kelinci lebih tipis, dagingnya halus, dan seratnya pendek sehingga mudah dikunyah," papar Kusmajadi.

Sumber : Kompas.com

Memakan Daging Kelinci
Keputusan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Tentang Memakan daging kelinci. Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam sidangnya di Jakarta pada tanggal 17 Jumadil Awal 1403 H, bertepatan dengan tanggal 12 Maret 1983 M., setelah:
Membaca:
1. Surat permintaan Direktur Urusan Agama Islam Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji Departemen Agama RI di Jakarta No : D 11 / 5 / HK. 03. 1 / 3647 / 1982 tanggal 27 November 1982 tentang daging kelinci.
2. Surat Sekretaris Direktur Jenderal Peternakan Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian RI. Di Jakarta No : 512 NIIb / E, tanggal 8 Juli 1982.
Memperhatikan:
Hadist-hadis Nabi sebagai berikut :
“Dari Anas, is berkata: Melintas di depan kami seekor kelinci di Marri Zahran, maka orang-orang mengejar dan menangkapnya, dan aku dapatinya, maka aku memberikan kepada Abu Talhah lalu disembelihnya. Dan is mengirim kepada Rasulullah kedua pahanya dan beliau menerimanya. “(Diriwayatkan oleh Jamaah—Nail al-Autarjus 7 hal. 137).
Menimbang :
Bahwa dalam upaya pemerintah untuk meratakan konsumsi protein hewani dan perbaikan gizi keluarga, serta menggalakkan pengembangan peternakan kelinci sedang sebagian terbesar masyarakat luas, khususnya masyarakat tani di pedesaan adalah Ummat Islam; Majelis Ulama Indonesia memandang perlu menetapkan hukum memakan daging kelinci.
MENETAPKAN
Memakan daging kelinci hukumnya halal.
Jakarta, 17 Jumadil Awal 1403 H / 02 Maret 1983 M
KOMISI FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA
Ketua Umum, Prof. K.H. IBRAHIM. H. LML.
Sekretaris Umum, H. MUSYTARI YUSUF, LA

Surabaya, 2 Maret 2010
Eyang Joss

Tidak ada komentar:

Posting Komentar